Fakta Kesehatan - Cacing dalam sarden. Nih yang lagi heboh di bicarakan
orang. Kira-kira berapa kerugian produsen makanan kaleng terhadap berita ini ya?
Jangan di pikirkan, pikirkan aja efek dari cacing itu jika termakan oleh
kita.
Peneliti Ikan Puslit Oseanografi LIPI, mengatakan kalau cacing yang ada dalam
produk ikan kalengan jenis makarel dari spesies Anisakis simplex. Cacing parasit
ini tersebar luas di perairan tropis bahkan sampai antartika. Termasuk samudra
pasifik dan sekitarnya. Di perairan yang terkontaminasi cacing ini, secara
otomatis semua penghuni perairan akan terinfeksi. Ketika nelayan menangkap ikan
di perairan tersebut maka yang tertangkap pasti ikan yang terinfeksi.
Masalahnya, cacing ini tidak tahan panas dan dingin, sehingga akan mati jika
di panaskan diatas suhu 90oC atau di bekukan pada suhu
-35oC selama 15 jam terus menerus.
Lalu bagaimana bisa ikan masih hidup dalam produk ikan kaleng seperti dalam
video yang tersebar di internet?
Siklus Hidup cacing Anisakis simplex |
Itu artinya, produk ikan kaleng tersebut masih mentah dan dalam proses
pengolahannya tidak di lakukan sterilisasi. Dengan kata lain, produk tersebut
tidak layak untuk di konsumsi. Karena ciri utama teknologi pengalengan makanan
terutama produk olahan ikan & daging adalah harus melalui proses sterilisasi
suhu tinggi untuk membunuh mikroba dan organisme yang meng-kontaminasi bahan
baku atau kontaminasi selama proses pengolahan.
Cacing parasit Anisakis dalam kondisi mati tetap berbahaya karena melepaskan
sejumlah zat biokimia ke jaringan inang. Tapi bahaya terbesar adalah jika
tertelan dalam keadaan hidup. Karena cacing ini mampu menembus mukosa lambung
dan usus.
Infeksi cacing Anisakis pada manusia akan terjadi jika memakan ikan /seafood
yang terinfeksi tanpa di masak terlebih dahulu atau dalam keadaan mentah. Karena
parasit ini tidak mati mesti telah di rendam dalam larutan bumbu. Karena itu
hindari memakan Ikan dalam kondisi mentah atau tidak melalui proses pemasakan
terlebih dahulu.
Berita bagusnya, cacing ini tidak bisa berkembang biak dalam tubuh manusia.
Dan akan mati dengan sendirinya dalam jangka waktu tertentu. Namun dalam
beberapa kasus, infeksi cacing anisakis dapat menyebabkan obstruksi usus kecil
yang memerlukan penanganan khusus.