Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang bahasa medisnya disebut Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang dapat menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan.
Penyakit ini banyak ditemukan didaerah tropis seperti Asia Tenggara, India, Brazil, Amerika termasuk di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat-tempat ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan air laut. Dokter dan tenaga kesehatan lainnya seperti Bidan dan Pak Mantri seringkali salah dalam menyimpulkan diagnosa, karena kecenderungan tanda-tanda dan gejala awal penyakit demam berdarah yang hampir menyerupai tanda-tanda dan gejala penyakit lain seperti Flu dan Tipes (Typhoid).
Cara Penularan Penyakit Demam Berdarah Dengue
Penyebaran penyakit Dengue Hemorrhagic Fever atau Demam berdarah dengue (DBD) ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Jika disalah satu wilayah ditemukan pasien yang positif terjangkit demam berdarah, maka berarti diwilayah tersebut sudah termasuk wilayah jangkitan sehingga jika tidak segera ditanggulangi akan dapat menyebabkan wabah yang luar biasa bagi penduduk disekitarnya.
Tanda dan Gejala Penyakit Demam Berdarah Dengue
Tanda-tanda dan gejala penyakit demam berdarah dapat dilihat saat virus dengue dalam badan mulai memasuki masa inkubasi. Virus dengue mempunyai masa inkubasi selama 3 - 15 hari sejak seseorang tergigit nyamut Aedes Aegypti yang membawa parasit virus dengue. Selama masa Inkubasi, biasanya pasien akan mengalami tanda-tanda dan gejala seperti berikut:
- Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 - 40 derajat Celsius).
- Pada pemeriksaan uji torniquet, tampak adanya jentik (puspura) perdarahan.
- Adanya bentuk perdarahan dikelopak mata bagian dalam (konjungtiva), Mimisan (Epitaksis), Buang air besar dengan kotoran (Peaces) berupa lendir bercampur darah (Melena), dan lain-lainnya.
- Terjadi pembesaran hati (Hepatomegali).
- Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok.
- Pada pemeriksaan laboratorium (darah) hari ke 3 - 7 terjadi penurunan trombosit dibawah 100.000 /mm3 (Trombositopeni), terjadi peningkatan nilai Hematokrit diatas 20% dari nilai normal (Hemokonsentrasi).
- Timbulnya beberapa gejala klinik yang menyertai seperti mual, muntah, penurunan nafsu makan (anoreksia), sakit perut, diare, menggigil, kejang dan sakit kepala.
- Mengalami perdarahan pada hidung (mimisan) dan gusi.
- Demam yang dirasakan penderita menyebabkan keluhan pegal/sakit pada persendian.
- Munculnya bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.
Cara mengobati Penyakit Demam Berdarah
Pengobatan penyakit demam berdarah harus difokuskan pada bagaimana caranya menurunkan demam, mengatasi perdarahan, mencegah atau mengatasi keadaan syok, dengan mengusahakan agar penderita banyak minum sekitar 1,5 sampai 2 liter air dalam masa 24 jam untuk mencegah dehidration karena suhu badan yang tinggi.
Penambahan cairan tubuh melalui infus (intravena) juga diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan. Transfusi platelet dilakukan jika jumlah platelet menurun drastis. Selanjutnya adalah pemberian obat-obatan terhadap keluhan yang timbul. Obat-obatan yang bisa diberikan antara lain:
- Paracetamol membantu menurunkan demam
- Garam elektrolit (oralit) jika disertai diare
- Antibiotik berguna untuk mencegah infeksi sekunder
Lakukan kompress dingin, tidak perlu dengan es karena bisa berdampak syok. Bahkan beberapa tim medis menyarankan kompres dapat dilakukan dengan alkohol. Pengobatan alternatif yang umum dikenal adalah dengan meminum jus jambu biji bangkok, namun khasiatnya belum pernah dibuktikan secara medik, akan tetapi jambu biji kenyataannya dapat mengembalikan cairan intravena dan peningkatan nilai trombosit darah.
Pencegahan Penyakit Demam Berdarah
Pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk diwaktu pagi sampai sore, karena nyamuk aedes selalunya aktif di siang hari (bukan malam hari). Misalnya hindarkan berada di lokasi yang banyak nyamuknya di siang hari, terutama di daerah yang ada penderita DBD nya. Beberapa cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit Demam berdarah dengue melalui metode pengontrolan atau pengendalian vektornya adalah :
- Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pengelolaan sampah padat, modifikasi tempat. perkembangbiakan nyamuk hasil samping kegiatan manusia, dan perbaikan desain rumah.
- Pemeliharaan ikan pemakan jentik (ikan adu/ikan cupang) pada tempat air kolam, dan bakteri (Bt.H-14).
- Pengasapan/fogging (dengan menggunakan malathion dan fenthion).
- Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat penampungan air seperti, gentong air, vas bunga, kolam, dan lain-lain.