Hipertiroidisme
merupakan salah satu jenis penyakit yang menyerang kelenjar tiroid ( Tiroid gland ). Hipertiroidisme adalah suatu keadaan dimana kelenjar tiroid bekerja secara berlebihan sehingga menghasilkan sejumlah besar hormon tiroid. Hipertiroidisme yang terlalu akan menimbulkan Badai Tiroid (Thyroid Storm) yang sangat berbahaya bagi kelangsungan kerja sistem.
Penyebab Hipertiroidisme
bisa disebabkan oleh tumor hipofisa yang menghasilkan terlalu banyak TSH (thyroid-stimulating hormone), sehingga merangsang tiroid untuk menghasilkan hormon tiroid yang berlebihan. Penyebab lainnya adalah perlawanan hipofisa terhadap hormon tiroid, sehingga kelenjar hipofisa menghasilkan terlalu banyak TSH (thyroid-stimulating hormone). Selain itu Penyebab Hipertiroidisme bisa dapat terjadi karena reaksi imunologis, Tiroiditis serta adenoma tiroid toksik.
Gejala Hipertiroidisme
Gejala Hipertiroidisme, apapun penyebabnya, akan menyebabkan terjadinya peningkatan fungsi tubuh, antara lain:
- Jantung berdetak lebih cepat dan bisa terjadi kelainan irama jantung, yang bisa menyebabkan palpitasi (jantung berdebar-debar)
- Tekanan darah cenderung meningkat
- Penderita merasakan hangat meskipun berada dalam ruangan yang sejuk
- Kulit menjadi lembab dan cenderung mengeluarkan keringat yang berlebihan
- Tangan memperlihatkan tremor (gemetaran) halus
- Penderita merasa gugup, letih dan lemah meskipun tidak melakukan kegiatan yang berat
- Nafsu makan bertambah, tetapi berat badan berkurang
- Sulit tidur
- Sering buang air besar, kadang disertai diare
- Terjadi perubahan pada mata : bengkak di sekitar mata, bertambahnya pembentukan air mata, iritasi dan peka terhadap cahaya. Gejala ini akan segera menghilang setelah pelepasan hormon tiroid terkendali, kecuali pada penyakit Graves yang menyebabkan gangguan mata khusus.
Cara mengobati Hipertiroidisme
pengobatan untuk Hipertiroidisme dapat diatasi dengan 3 langkah:
1. Dengan menggunakan obat-obatan.
Propiltiourasil atau metimazol, merupakan obat yang paling sering digunakan untuk mengobati hipertiroidisme. Obat ini memperlambat fungsi tiroid dengan cara mengurangi pembentukan hormon tiroid oleh kelenjar. Kedua obat tersebut diberikan per-oral (ditelan), dimulai dengan dosis tinggi, selanjutnya disesuaika dengan hasil pemeriksaan darah terhadap hormon tiroid.
2. Pembedahan Kelenjar Tiroid
Pada tiroidektomi, kelenjar tiroid diangkat melalui pembedahan.
Pembedahan merupakan terapi pilihan untuk:
- penderita muda
- penderita yang gondoknya sangat besar
- penderita yang alergi terhadap obat atau mengalami efek samping akibat obat.
Namun pembedahan tiroid seperti ini biasanya akan memiliki efek samping yang harus ditanggung oleh pasien seumur hidupnya. Setelah menjalani pembedahan, bisa terjadi hipotiroidisme. Kepada penderita ini diberikan terapi sulih hormon sepanjang hidupnya. Komplikasi lain dari pembedahan adalah kelumpuhan pita suara dan kerusakan kelenjar paratiroid (kelenjar kecil di belakang kelenjar tiroid yang mengendalikan kadar kalsium dalam darah).
3. Pemberian Iodium
Hipertiroidisme juga bisa diobati dengan Iodium radioaktif. Pemberian yodium bermanfaat jika hipertiroidisme harus segera dikendalikan (misalnya jika terjadi badai tiroid atau sebelum dilakukan tindakan pembedahan). Iodium tidak bisa digunakan pada pengobatan rutin atau pengobatan jangka panjang karena kemungkinan akan terjadi over iodium dalam tubuh yang dapat menghancurkan kelenjar tiroid sehingga menyebabkan Hipotiroidisme.