-->

Hai !!! Selamat membaca..! Semoga Bermanfaat...

Penyakit Kusta | Penyakit Lepra | Penyakit Morbus Hansen

Penyakit Kusta | Penyakit Lepra

disebut juga penyakit Morbus Hansen adalah sebuah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Penyakit ini merupakan penyakit kronis yang tidak membahayakan nyawa tetapi merusak sistem kulit, saraf, pernafasan, mata dan testis. Dan apabila Penyakit kusta atau penyakit Lepra atau penyakit Morbus Hansen ini tidak segera diobati, maka akan menyebabkan kerusakan pada kulit, saraf-saraf, anggota gerak, dan mata.

Penyakit Kusta | Penyakit Lepra atau disebut juga penyakit Morbus Hansen, tipe penyakit granulomatosa pada saraf tepi dan mukosa dari saluran pernapasan atas. Lesi pada kulit adalah tanda yang bisa diamati dari luar. Penyakit lepra merupakan penyakit yang menyebar hampir di seluruh dunia, terutama di negara berkembang, seperti Asia, sebagian benua Amerika dengan insidensi paling banyak berada di Afrika.

Sejarah Penyakit Kusta

Artikel tentang penyakit Kusta (Lepra) pertama kali di ketahui dari abad ke 6 melalui tulisan orang Indian. Namun konon ceritanya, kusta telah menyerang manusia sejak 300 SM, dan telah dikenal oleh peradaban Tiongkok kuno, Mesir kuno, dan tempat-tempat lainnya dimana penyakit Lepra pernah muncul. Pada 1995, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan terdapat dua hingga tiga juta jiwa yang cacat permanen karena kusta. Walaupun pengisolasian atau pemisahan penderita dengan masyarakat dirasakan kurang perlu dan tidak etis, beberapa kelompok penderita masih dapat ditemukan di berbagai belahan dunia, seperti India dan Vietnam.

Penyebab Penyakit Kusta

adalah bakteri Mycobacterium leprae yang ditemukan oleh seorang ilmuwan Norwegia bernama Gerhard Henrik Armauer Hansen pada tahun 1873. Karena itu pulalah maka penyakit kusta atau penyakit lepra disebut juga sebagai penyakit hansen sebagai tanda penghormatan untuk mengenang Gerhard Henrik Armauer Hansen yang telah menemukan bakteri patogen ini sekaligus untuk menganti kata leprosy atau lepra yang mempunyai konotasi begitu negatif, sehingga dipelukan penamaan yang netral untuk mengurangi stigma sosial dan sentimen publik yang tidak seharusnya diderita oleh pasien kusta. Bakteri Mycobacterium leprae adalah sebuah bakteri yang tahan asam, merupakan bakteri aerobik, gram positif, berbentuk batang, dan dikelilimgi oleh membran sel lilin yang merupakan ciri dari spesies Mycobacterium. M. leprae belum dapat dikultur pada laboratorium. Cara penularan lepra belum diketahui secara pasti. namun dari beberapa kesimpulan para ahli diketahui bahwa jika seorang penderita lepra berat dan tidak diobati bersin, maka bakteri akan menyebar ke udara, jika penderita penyakit kulit dan mengering, maka bakteri dapat menyebar melalui udara dari bekas luka yang mengeris tersebut. Sekitar 50% penderita kemungkinan tertular karena berhubungan dekat dengan seseorang yang terinfeksi. Infeksi juga mungkin ditularkan melalui tanah, armadillo, kutu busuk dan nyamuk.

Gejala Penyakit Kusta | Gejala Penyakit Lepra

Bakteri penyebab lepra berkembangbiak sangat lambat, sehingga gejalanya baru muncul minimal 1 tahun setelah terinfeksi (rata-rata muncul pada tahun ke-5-7). Gejala penyakit lepra dan tanda-tanda penyakit lepra yang muncul tergantung kepada respon kekebalan penderita. Tanda-tanda penyakit Kusta atau Penyakit Lepra yang sering muncul pada penderita penyakit Hansen ini antara lain adalah dengan melihat kelainan pada kulit seperti timbulnya lesi atau kulit yang mengkerut, kering dan kasar serta adanya ketidak normalan atau gangguan pada indra peraba.

Jenis-Jenis Penyakit Kusta

berdasarkan gejala klinis yang terjadi pada penderita penyakit kusta dapat dilihat bahwa jenis-jenis penyakit kusta itu sangat beragam, berdasarkan pada haal ini maka Penyakit Kusta digolongkan menjadi 3, yaitu:

  • Penyakit Kusta tuberkuloid (paucibacillary)ditandai dengan satu atau lebih hipopigmentasi pada kulit dan bagian beberapa bagian yang mengalami mati rasa (anestetik).
  • Penyakit Kusta Lepromatosa (penyakit Hansen multibasiler)ditandai dengan adanya lesi, nodul, plak kulit yang simetris, dermis kulit yang menipis, dan perkembangan pada mukosa hidung yang menyebabkan penyumbatan hidung (congesti nasal) dan epistaksis (hidung berdarah)serta kerusakan syaraf. Namun pendeteksian terhadap kerusakan saraf sering kali terlambat.
  • Penyakit Kusta multibasiler (borderline leprosy) adalah tipe yang sering ditemukan. Terdapat lesi kulit yang menyerupai kusta tuberkuloid namun jumlahnya lebih banyak dan tak beraturan; bagian yang besar dapat mengganggu gerakan tungkai, dan gangguan saraf tepi dengan kelemahan dan kehilangan rasa rangsang. Tipe ini tidak stabil dan dapat menjadi seperti kusta lepromatosa atau kusta tuberkuloid.

Pengobatan penyakit Kusta

Pengobatan yang efektif terhadap penyakit kusta baru ditemukan pada akir 1940-an dengan diperkenalkannya dapson dan derivatnya. Namun obat-obatan ini dapat menyebabkan bakteri penyebab lepra secara bertahap menjadi kebal terhadap dapson dan menjadi kian menyebar. Baru pada tahun 80 an ditemukan ditemukan suatu cara pengobatan Multi obat untuk menaklukan penyakit kusta. Pengobatan Multiobat ini terdiri dari 3 jenis obat yaitu clofazimin, Rifampisin dan Dapson yang digunakan sebagai obat tunggal untuk mencegah kekebalan atau resistensi bakteri Mycobacterium leprae. Pengobatan multiobat ini tergolong mahal sehingga WHO (World Health Organizationmencari jalan pengobatan alternatif penyakit lepra misalnya dengan kemoterapi kusta, namun juga tidak berjalan baik hingga harus kembali menggunakan pengobatan multiobat.

Sejak 1995, WHO memberikan paket obat terapi kusta secara gratis pada negara endemik, melalui Kementrian Kesehatan. Strategi ini bejalan hingga akhir 2010 dengan menggunakan Pengobatan multiobat yang terbukti efektif dan pasien tidak lagi terinfeksi pada pemakaian bulan pertama.Cara ini aman dan mudah serta ada keterangan jangka waktu pemakaian yang tercantum pada kemasan obat


Cara mencegah Penyakit Lepra atau Penyakit Kusta

Pencegahan penyakit kusta dapat dilakukan secara teknis yaitu dengan menghindari atau menjauhi kontak langsung ataupun tidak langsung dengan penderita penyakit lepra atau secara medis, pencegahan penyakit kusta dapat dilakukan dengan pemberian vaksin BCG (Bacille Calmette Guĕrin) yang telah terbukti efektif untuk mencegah lepra hingga 80%. Selain itu pada tahun 1992 WHO telah mencanangkan penggunaan pengobatan gabungan untuk menghilangkan mikrobakterium lepra sehingga dunia bebas lepra pada tahun 2000

src:
http://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit_Hansen
http://medicastore.com/penyakit/92/Lepra.html
http://dinkes.tasikmalayakota.go.id/index.php/informasi-penyakit/198-kusta-lepra.html