Makanan Penambah Darah
Kekurangan zat besi bisa menyebabkan anemia gizi besi atau yang sering disebut anemia (kurang darah). Mengkonsumsi menu tinggi zat besi, kaya akan folat, vitamin B12 dan vitamin C adalah solusinya. Bahan makanan yang banyak mengandung zat besi antara lain daging merah, hati, kuning telur, ikan teri, susu, kacang-kacangan(legum) dan hasil olahannya, sayuran hijau seperti kangkung dan bayam. Udang pun mengandung protein yang sangat tinggi yang bisa membantu pembentukan sel darah merah. Tumis Kangkung Udang merupakan resep yang dibuat dengan komposisi bahan dipilih yang banyak mengandung zat besi. Jadi selain lezat, hidangan ini mampu memulihkan anemia gizi besi. (BRC).
250 g udang, bersihkan
250 g kangkung, potong-potong
2 batang daun bawang, potong
1 buah tomat, potong-potong
3 buah cabe merah, potong serong
3 siung bawang putih, cincang
2 butir bawang merah, iris halus
3 sdm minyak goreng, kecap asin/manis secukupnya, garam dan gula secukupnya.
Cara Memasak:
1. Panaskan minyak, tumis bawang merah, bawang putih dan cabe hingga harum. Masukkan udang, masak hingga udang berubah warna
2. Masukkan kangkung, tomat dan daun bawang, aduk-aduk. Tambahkan saus tiram, gula dan garam. Aduk hingga merata hingga semua bahan matang. Angkat. Siap untuk di hidangkan.
3. Simple kan?
Selain Tumis kangkung-udang, jus atau pasta tomat juga bisa meningkatkan jumlah sel darah merah sekaligus menjaga kenormalan tekanan darah.
Madu alami adalah juga salah satu obat penambah darah. Ada beberapa sumber yang mengatakan bahwa mengkonsumsi madu bisa meningkatkan kandungan sel darah merah. Madu yang murni dan asli, semakin pekat maka semakin banyak kandungan mineral dan proteinnya. Ada kala mengambil suplemen penambah darah seperti Sangobion atau sakatonic akan turun membantu. Namun yang terpenting tetaplah menjaga menu makanan yang berimbang sesuai yang dianjurkan oleh para pakar kesehatan seperti yang tercantum dalam piramida makanan.
Anemia sangat berbahaya bagi tubuh karena fungsi darah sebagai sarana transportasi oksigen dan zat gizi akan terganggu. Jika seseorang menderita anemia, maka pasokan oksigen akan berkurang yang nantinya akan menghambat proses fisiologis dan biokimia dalam jaringan tubuh. Gejala yang sering muncul pada penderita anemia antara lain 4L (lemah,letih.lesu,loyo) pada tafar yang lebih tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh yang lain.