Maunya sih bicara soal hati, penyakit hati dan yang berhubungan tentang hati, tapi susah mencari judul yang pas. Ya udah yang terlintas yang ditulis. Serem ya.... seperti film melodrama aja. Padahal....qiqiqiqi.
Hati di bedakan menjadi dua. Hati yang abstrak dan yang nyata. Hati abstrak adalah hati yang tidak begitu pasti letaknya di mana, tapi yang jelas masih di sekitar dada. Yang kalau sakit dan terluka tiada apa sesuatupun yang bisa mengobatinya kecuali.... Waktu. Hati abstrak nama lainnya adalah kalbu.
Hati yang nyata adalah hati yang berbentuk segumpal daging yang letaknya bersebelahan dengan jantung dan bertetanga dengan paru-paru mempunyai saripati berwarna hijau yang disebut empedu. Hati yang ini kalau sakit dan terluka bisa diobati, di ganti dan di buatkan imitasinya. Nama lainnya adalah Liver.
Penyakit Liver sering di kaitkan dengan penyakit Hepatitis atau penyakit kuning. Penyakit ini disebabkan oleh virus. Istilah Hepatitis dipakai untuk semua jenis peradangan pada hati (liver). Penyebabnya dapat berbagai macam, mulai dari virus sampai dengan obat-obatan, termasuk obat tradisional.
Virus hepatitis juga ada beberapa jenis, hepatitis A, hepatitis B, C, D, E, F dan G. Manifestasi penyakit hepatitis akibat virus bisa akut (hepatitis A) dapat pula hepatitis kronik (hepatitis B,C) dan adapula yang kemudian menjadi kanker hati (hepatitis B dan C).
Hepatitis A
Penyakit ini sering pula dikenal dengan penyakit kuning. Seringkali infeksi hepatitis A pada anak-anak tidak menimbulkan gejala, sedangkan pada orang dewasa menyebabkan gejala mirip flu, rasa lelah, demam, diare, mual, nyeri perut, mata kuning dan hilangnya nafsu makan.
Gejala hilang sama sekali setelah 6-12 minggu. Orang yang pernah terinfeksi hepatitis A jika sembuh akan kebal terhadap penyakit tersebut. Berbeda dengan hepatitis B dan C, infeksi hepatitis A tidak berlanjut ke hepatitis kronik.
Masa inkubasi 30 hari. Penularan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi feces pasien, misalnya makan buah-buahan, sayur yang tidak dimasak atau makan kerang yang setengah matang. Minum dengan es batu yang prosesnya terkontaminasi.
Saat ini sudah ada vaksin hepatitis A, memberikan kekebalan selama 4 minggu setelah suntikan pertama, untuk kekebalan yang panjang diperlukan suntikan vaksin beberapa kali. Pecandu narkotika dan hubungan seks anal, termasuk homoseks merupakan risiko tinggi tertular hepatitis A.
Hepatitis B
Gejala mirip hepatitis A, mirip flu, yaitu hilangnya nafsu makan, mual, muntah, rasa lelah, mata kuning dan muntah serta demam. Penularan dapat melalui jarum suntik atau pisau yang terkontaminasi, transfusi darah dan gigitan manusia. Pengobatan dengan interferon alfa-2b dan lamivudine, serta imunoglobulin yang mengandung antibodi terhadap hepatitis-B yang diberikan 14 hari setelah paparan. Vaksin hepatitis B yang aman dan efektif sudah tersedia sejak beberapa tahun yang lalu. Yang merupakan risiko tertular hepatitis B adalah pecandu narkotika, orang yang mempunyai banyak pasangan seksual.
Hepatitis C
Penyakit ini di sebabkan oleh virus Hepatitis C (HCV). Infeksi berlangsung tanpa Symptom tapi setelah berjangkit pada masa yang lama akan menyebabkan Fibrosis dan Sirosis. Infeksi dapat di obati dengan obat, Peginterferon dan Ribavirin. Namun jika sudah berkembang pada taraf yang kronis transplantasi merupakan pilihan satu2nya. Virus HCV di tularkan melalui darah dan hingga saat ini belum di temukan vaksinnya.
Hepatitis D
Hepatitis D Virus (HDV) atau virus delta adalah virus yang unik, yang tidak lengkap dan untuk replikasi memerlukan keberadaan virus hepatitis B. Penularan melalui hubungan seksual, jarum suntik dan transfusi darah. Gejala penyakit hepatitis D bervariasi, dapat muncul sebagai gejala yang ringan (ko-infeksi) atau amat progresif.
Hepatitis E
Gejala mirip hepatitis A, demam pegel linu, lelah, hilang nafsu makan dan sakit perut. Penyakit yang akan sembuh sendiri ( self-limited ), keculai bila terjadi pada kehamilan, khususnya trimester ketiga, dapat mematikan. Penularan melalui air yang terkontaminasi feces.
Hepatitis F
Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan. Saat ini para pakar belum sepakat hepatitis F merupakan penyakit hepatitis yang terpisah.
Hepatitis G
Gejala serupa hepatitis C, seringkali infeksi bersamaan dengan hepatitis B dan/atau C. Tidak menyebabkan hepatitis fulminan ataupun hepatitis kronik. Penularan melalui transfusi darah jarum suntik.